4.2. Application Layer
Application Layer berfungsi sebagai
antara muka antara user dan computer yang berarti bahwa lapisan OSI dan
pengguna berinteraksi langsung dengan perangkat lunakaplikasi. Lapisan ini akan
berinteraksi dengan perangkat lunak yang menginplementasikan komponen
berkomunikasi, dalam komunikasi sinkronisasi, semua komunikasi antara aplikasi
yang membutuhkan kerjasama akan
dikelolah oleh aplikasi . lapisan ini juga menyediakan layanan khusus seperti
kata sandi (password) dan beberapa
procedure lainnya
4.3. Presentation Layer
Presentation Layer ini menetapkan
konteks entitas aplikasi, dimana entitas yang lebih tinggi dapat menggunakan
sintak dan semantic yang berbeda, jika layanan presentasi memetakannya. Lapisan
ini memberikan kebebasan representasi data (misalnya, enkripsi) dengan
menerjemahkan antara format aplikasi dan jaringan.lapisan presentasi mengubah
data kedalam bentuik aplikasi yang menerima.
4.4. Session Layer
Session Layer bertugas untuk mengendalikan
dialog (koneksi) yang terjadi antara
computer. Hal ini termasuk menetapkan, mengelola, dan mengakhiri koneksi antara
aplikasi dan local dan remote. Lapisan aplikasi ini juga
menyediakan Full_Duplex, half-duplex, atau operasi simplex, juga menetapkan
checkpointing, penundaan dan penghentian,dan prosedur restart. Lapisan ini juga
umumnya dilaksanakan secara eksplisit dalamlingkungan aplikasi yang menggunakan
peosedur panggilan jarak jauh.
4.5. Tranport Layer
Transport layer berfungsi untuk menyediakan layanan
transfer data pada pengguna akhir . lapisan ini mengendalihkan keadaan link yang diberikan melalui kendali
aliran, segmentasi, desegmentasi, dan kendali kesalahan. Lapisan ini juga
menyediakan informasi acknowledge dari transmisi data yang sukses dan akan
mengirimkan data berikutnya jia tidak terjadi kesalahan.
4.6. Network Layer
Network Layer bertanggung jawab
untuk mengarahkan perjalanan (routing) melalui internetwork dan bertanggung jawab mengelola system pengalamatan
jaringan. Router merupakan perangkat
yang bekerja di Network Layer dan bertanggung
jawab untuk membawa trefik antara
perangkat yang terletak dalam jaringan yang berbeda. Berikut adalah
fungsi-fungsinya:
1. Mengirimkan alamat
network
2. Tidak peduli dimana
lokasi suatu host Berada & isi paket data yang dibawa, karena L3 hanya peduli
dengan network itu berada dan cara terbaik untuk mencapainya dan Menentukan lokasi
network
3. Mengangkut lalu
lintas antar peralatan yang tidak terhubung secara local
Seperti: Paket diterima
oleh interface router
a. Router akan mencek
alamat IP tujuan, lalu Router mencek alamat network tujuan pada routing table
yang dimilikinya.
b. Jika tidak ditemukan
pada entrirouting tablenya maka data akan didrop
c. Jika ditemukan,
Interface router akan melewatkan paket data dengan dibungkus menjadi frame data
dan di kirimkan kejaringan local atau interface router tetangga.
4.7. Data Link Layer
Data Link Layer menjamin bahwa pesan dikirim ke media yang tepat dan
menerjemahkan pesan dari Network Layer
ke dalam bentuk bit untuk dikirim ke host
lain. Data link layer akan membentuk
paket kedalam bentuk frame dan menambah sebuah header yang berisi alamat hardwere
Contoh:
1. Mengkomuninasikan
bit kebytes dan byte keframe
2. Menerima perangkat
media berupa MAC Addressing
3. Deteksi error
dan recovery error
4. Menyediakan transmisi
phisik dari data
5. Menangani
notifikasi error, topologi jaringan, flow control
6. Memastikan pesan-pesan
akan terkirim melalui alat yang sesuai di LAN menggunakan hardware address
(MAC)
7. Media Access
Control (MAC), 24 bit vendor code dan 24 bit serial numbernya
8. Menerjemahkan dari
layer network diatasnya ke bit-bit layer phisik dibawahnya
9. Melakukan format
pada pesan atau data menjadi pecahan-pecahan (data frame)
10. Menambahkan header
yang terdiri dari alamat h/w sources & destination (semacam informasi kontrol)
11. Membentuk
encapsulations yang membungkus data asli Encapsulations akan di lepas setelah paket
diterima oleh layer dibawahnya. Layer inilah yang mengidentifikasi peralatan pada
network
12. Pembungkusan ini
akan berlanjut dihop lain sampai paket sampai ketujuan
13. Paket tidak akan
berubah sepanjang pengiriman
14. Perangkat layer
iniswitch & bridge, yang membaca frame
yang melaluinya. Akan meletakan hardware address dalam Sebuah filter table dan akan
mengingat port mana yang telah menerima frame tersebut.
15. Menentukan lokasi
peralatan & memetakan peralatan pada network
16. Jika ada frame
dari hardware address yang tidak tercatat difilter tablenya maka akan melakukan
broadcast kesemua segmennya & akan mengupdate filter tablenya.
4.8. Physical Layer
Physical Layer berfungsi
untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan
computer dengan jaringan. Selain itu berfungsi untuk mentranfer dan menentukan
cara bit-bit dikodekan, menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanik,
elektronik, procedural yaitu dimana kabel, konektor dan spesifikasi pensinyalan
di definisikan.
4.9. MikroTik
Router OS
Menurut Adrian taringan
(2009:6), MikroTik RouterOS™ merupakan
sistem operasi Linux base yang
diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi
penggunanya. Administrasinya bisa
dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat
dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan
router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai
gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network
yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.
4.10. Tahap Instalasi Mikrotik
[x]
Keterangan beberapa yang penting diantaranya:
1. System : Packet wajib install (inti system
mikrotik/paket dasar), berisi Kernel Mikrotik.
2. PPP : Untuk membuat Point to Point Protocol
Server,Point-to-Point tunneling protocols - PPTP, PPPoE and L2TP Access
Concentrators and clients; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication
protocols; RADIUS authentication and accounting; MPPE encryption; compression
for PPPoE; data rate limitation; differentiated firewall; PPPoE dial on demand.
3. Dhcp : Packet yang dibutuhkan apabila ingin
membuat dhcp-server (agar client bisa mendapatkan ip address otomatis -dynamic
IP) * DHCP - DHCP server per interface; DHCP relay; DHCP client; multiple DHCP
networks; static and dynamic DHCP
leases; RADIUS support.
4. Advanced tool : Tools tambahan untuk
admnistrasi jaringan seperti ipscan, bandwidth test, Scanning, Nslookup dan
lain lain.
5. Arlan : Packet untuk konfigurasi chipset
wireless aironet arlan .
6. Gps : Packet untuk support GPS Device.
7. Hotspot : Packet untuk membuat hotspot
gateway, seperti authentication , traffic quota dan SSL HotSpot Gateway with
RADIUS authentication and accounting; true Plug-and-Play access for
network users; data rate limitation; differentiated firewall; traffic quota;
real-time status information; walled-garden; customized HTML login pages; iPass
support; SSL secure authentication; advertisement support.
8. Hotspot –fix: Tambahan packet hotspot.
9. Security : Berisi fasilitas yang mengutamakan
Keamanan jaringan, seperti Remote Mesin dengan SSH, Remote via MAC Address.
10.
Web-proxy : Untuk menjalankan service Web proxy yang akan menyimpan cache agar
traffik ke Internet bisa di reduksi sehingga sensasi browsing lebih cepat FTP
and HTTP caching proxy server; HTTPS proxy;
transparent DNS and HTTP proxying; SOCKS protocol support; DNS static
entries; support for caching on a separate drive; access control lists; caching
lists; parent proxy support.
11. ISDN :
Packet untuk isdn server dan isdn client membutuhkan packet PPP.
12. Lcd : Packet untuk customize port lcd dan lain
lain.
[x]
Kita pilih service apa saja yang ingin kita install.
[x]
Tekan:
'a’
= semua service akan terpilih.
‘n’
= bila kita menginstall baru.
‘y’ = bila
kita hanya ingin menambah service baru (konfigurasi sebelumnya tidak akan
hilang)
4.9.3. Akses Mikrotik Router
OSTM
Cara dalam pengaksesan MikroTik RouterOS, yaitu pada Mikrotiknya sendiri dengan mengunakan
command language atau menggunakan Via console dan Winbox. Winbox bisa
mendeteksi mikrotik yang sudah di
install asal masih dalam satu network, yaitu dengan mendeteksi MAC addressatau IP addressdari
ethernet yang terpasang di Mikrotik.
Selain itu Mikrotik juga dapat di
akses menggunakan Putty dan juga browserdengan me-remote IP Mikrotik.
4.9.4.
Konfigurasi Mikrotik RouterOS.
Dalam
penerapan load balancing menggunakan Mikrotik, kita memerlukan NIC minimal
sebanyak tiga buah, dua diantaranya akan kita gunakan untuk modem, dan satu untuk LAN.
Berikut susunan IP Address :
a.
Modem = 178.55.0.1
b. Server = 178.55.0.4
Domain Name Service (DNS)
= 202.134.0.155
Setting IP dalam Mikrotik :
a. Ether1 = Public
= 178.55.0.2/24
b. Ether2 = ether2-speedy
= 178.55.10.2/24
c. Ether3 = ether3-dcs = 178.55.20.2/24
d. Ether4 =
ether4-kopegtel = 178.55.30.2/24
e.
Skema
Penerapan VLAN
|
Modem
178.55.0.1/24
|
Mikrotik
178.55.0.2/24
|
Vlanspeedy
Client Speedy
178.55.10.0/24
|
VlanDCS
Client DCS
178.55.20.0/24
|
VlanKopegtel
Client Kopegtel
178.55.30.0/24
|
Di tampilan Winbox, pada kolom Connect
To masukkan no IP mikrotikdengan Login : admin password : kosong.
Kemudian klik tombol Connect.
Login ke Mikrotik Via Winbox berhasil.
a.
Ganti nama interface.
b. Setting IP Address mikrotik.
Pilih tab IP --->Address,
maka akan tampil address list,
untuk menambah ip klik tanda plus
berwarna merah, Kemudian isikan sesuai yang diatas, seperti di gambar.Apply
lalu Ok.
Lakukan pada setiap interface .
c.
Membuat IP DNS
Klik pada
tab IP. Lalu plih DNS, tambahkan IP DNS
yang di dapat dari provider.
d.
Membuat Address list.
Karena mempunyai server internal,
maka dibuatkan list antara client dan juga server. Dimana agar masing masing
vlan yang saling blok dapat berkomunikasi dengan server. Klik pada tab IP, kemudian
tab firewall, didalam firewall. Klik tab address list.Lalu tambahkan address
list dengan mengklik tombol plus berwana merah Dengan ketentuan, IP masing masing Vlan
beserta clientnya di tandai sebagai “client”
dan IP server ditandai dengan nama “server”
Buat sebuah rule mangle yang mengatur komunikasi antar address list yang dibuat
tadi.
ip firewall mangle
add action=accept chain=prerouting comment="Routing Inter Vlan" disabled=no dst-address-list=Server src-address-list=Client |
Klik pada IP Firewall kemudian plih tab
mangle, lalu tambahkan sebuah rule.
f.
Setting
IP route.
klik IP ---> Routes, klik tanda + berwarna merah,
kita akan memasukkan gateway
- ip route add gateway = 178.55.0.1
dst-address=0.0.0.0/0 routing-mark=modem
|
g. Setting IP Firewall NAT.
- add action=masquerade chain=srcnat
out-interface=public.
|
h. Membuat Vlan
Untuk membuat vlan, klik pada
Interface, plih tab VLAN. Lalu tambahkan sebuah interface vlan
Buat Vlan :
Vlanspeedy
dengan id = 10
Vlandcs dengan id = 20
Vlankopegtel
dengan id = 30
i.
Pembuatan bridge
Buat sebuah bridge untuk masing
masing vlan.
Klik pada tab bridge, lalu klik
tombl plus berwarna merah. Buat bridge :
1). Bridge-vlanspeedy
2).
Bridge-vlandcs
3). Bridge-vlankopegtel
Setelah
membuat bridge, buat sebuah bridge port, untuk masing masing vlan Dimana ether2-speedy diarahkan pada
vlanspeedy, ether3-dcs diarahkan pada vlan dcs, dan ether4-kopegtel diarahkan
pada vlankopegtel
interface bridge port add
bridge=bridge-vlanspeedy comment="" disable
d=no edge=auto external-fdb=auto
horizon=none interface=ether2-speedy path-cost=10 point
-to-point=auto priority=0x80
|
4.
Konfigurasi pada PC client.
Setting MikroTik
sudah selesai, berikutnya isikan IP address
untuk tiap client “Speedy” mulai dari 178.55.10.1 sampai 178.55.10.20, dan gunakan netmask 255.255.0.0 agar workgroup terpisah dengan “DCS”. Pada network properties berikan IP DNS
yakni 202.134.0.155 dan gateway
di arahkan ke IP mikrotik 178.55.0.1
Untuk
Client “DCS”, berikan IP address mulai dari 178.55.20.1 sampai dengan 178.55.20.20, gunakan juga netmask 255.255.0.0. agar workgroup
terpisah antara “speedy” dengan “DCS” maka berikan IP DNS pada network
properties client “dcs” yakni 202.134.0.155 dengan gateway
mengarah ke mikrotik 178.55.0.1.
Sumber : Pengolahan
Gambar.IV.17. setting IP client DCSl
3.5.2.
Blok
Diagram Jaringan
Sebuah rangkaian kerja terkomputerisasi dengan satu
server, satu komputer sebagai server program, dan beberapa komputer sebagai
workstation dengan 1 printer di ruang Manager dan 1 printer diruang Staff yang
membentuk LAN. Berikut gambar rangkaian pemprosesan data dan penyampaian data
setelah diproses di department.
3.5.3. Skema Jaringan
Proses kerja LAN pada PT.Telekomunikasi Pajajaran Bogor yaitu saling mengambil data dan memberikan data
antar workstation. Alamat IP yang digunakan adalah kelas A yaitu rentang IP
Address antara 1-127 pada server,maka alamat IP berikutnya tinggal mengurutkan
saja. LAN pada tempat dimana penulisan melakukan PKL/Riset menggunakan TCP/IP
atau pengalamatan standard yang digunakan untuk kesemua peripheral yang ada.
3.5.4 Celass IP
Tabel IP Sesudah penerapan VLAN
NO
|
USER
|
IP
|
GATEWAY
|
DNS
|
POSISI
|
CLIENT
|
1
|
Mikrotik
|
178.55.0.2
|
178.55.0.1
|
202.134.0.155
|
R. server
|
-
|
2
|
Server
|
178.55.0.4
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R. server
|
-
|
3
|
PC 1
|
178.55.10.3
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.M. Speedy
|
Speedy
|
4
|
PC 2
|
178.55.10.4
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.M.Speedy
|
Speedy
|
5
|
PC 3
|
178.55.10.5
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.M.Speedy
|
Speedy
|
6
|
PC 4
|
178.55.10.6
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S.Speedy
|
Speedy
|
7
|
PC 5
|
178.55.30.3
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S.Speedy
|
Kopegtel
|
8
|
PC 6
|
178.55.10.7
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S.Speedy
|
Speedy
|
9
|
PC 7
|
178.55.10.8
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S.Speedy
|
Speedy
|
10
|
PC 8
|
178.55.10.9
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S.Speedy
|
Speedy
|
11
|
PC 9
|
178.55.20.3
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S.Speedy
|
DCS
|
12
|
PC 10
|
178.55.30.4
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S.Speedy
|
Kopegtel
|
13
|
PC 11
|
178.55.20.4
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S.Speedy
|
DCS
|
14
|
PC 12
|
178.55.10.10
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S. DCS
|
Speedy
|
15
|
PC 13
|
178.55.10.11
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S. DCS
|
Speedy
|
16
|
PC 14
|
178.55.20.5
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S. DCS
|
DCS
|
17
|
PC 15
|
178.55.30.5
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S. DCS
|
Kopegtel
|
18
|
PC 16
|
178.55.30.6
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S. DCS
|
Kopegtel
|
19
|
PC 17
|
178.55.30.7
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S. DCS
|
Kopegtel
|
20
|
PC 18
|
178.55.20.6
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.M. DCS
|
DCS
|
21
|
PC 19
|
178.55.20.7
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.M. DCS
|
DCS
|
22
|
PC 20
|
178.55.20.8
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.M. DCS
|
DCS
|
23
|
PC 21
|
178.55.30.8
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S. Kopegtel
|
Kopegtel
|
24
|
PC 22
|
178.55.10.12
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S. Kopegtel
|
Speedy
|
25
|
PC 23
|
178.55.20.9
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S. Kopegtel
|
DCS
|
26
|
PC 24
|
178.55.20.10
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S. Kopegtel
|
DCS
|
27
|
PC 25
|
178.55.30.9
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S. Kopegtel
|
Kopegtel
|
28
|
PC 26
|
178.55.20.11
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S. Kopegtel
|
DCS
|
29
|
PC 27
|
178.55.20.12
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.S. Kopegtel
|
DCS
|
30
|
PC 28
|
178.55.30.10
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.M. Kopegtel
|
Kopegtel
|
31
|
PC 29
|
178.55.30.11
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.M. Kopegtel
|
Kopegtel
|
32
|
PC 30
|
178.55.30.12
|
178.55.0.2
|
202.134.0.155
|
R.M. Kopegtel
|
Kopegtel
|
IP = 178.55.10.0/24 = Client Speedy
IP = 178.55.20.0/24 = Client DCS
IP = 178.55.30.0/24 =Client Kopegtel
Sumber: PT.Telkom pajajaran
Gambar: IV.1 ip address