*ROBERT R. RANDAKILA,S.KOM* /> *0853 1841 1611*

Wednesday, June 15, 2016

Linux Mint


Linux Mint adalah sistem operasi berbasis Linux, yang dirancang untuk bekerja pada banyak sistem modern, termasuk umumnya komputer x86 dan x64. Dirilis pertama kali tanggal 27 Agustus 2006 oleh pencetus proyek Clement Lefebvre. Rilis pertama distro ini kurang mendapat perhatian, karena versinya masih tahap beta dan tidak pernah dirilis dalam versi yang lebih stabil sehingga distro ini kurang dikenal. Setelah kemunculan Linux Mint 2.0 “Barbara” beberapa bulan kemudian, Linux Mint mulai mendapat perhatian dari kalangan komunitas Linux. Dengan adanya komunitas tersendiri bagi pengguna Linux Mint, distro ini merilis beberapa versi yang boleh dikatakan sukses pada rentang 2006-2008.

Sumber: Gufron Rajo Kaciak: Sejarah Sistem Operasi Linux Mint: http://dosen.gufron.com/artikel/sejarah-sistem-operasi-linux-mint/5/
Inti dari Linux Mint adalah Ubuntu yang merupakan turunan dari Debian, sehingga aplikasi yang dapat berjalan di Ubuntu, juga bisa berjalan pada Linux Mint. Walaupun inti dari Linux Mint adalah Ubuntu, akan tetapi selama bertahun-tahun Linux Mint hadir dengan tampilan yang berbeda dengan Ubuntu. Dimulai dari versi 2.0 “Barbara”, Linux Mint membangun Codebase sendiri, sehingga untuk setiap rilis terbaru selalu menggunakan versi sebelumnya dari Linux Mint sendiri. Tetapi untuk repositorinya bisa menggunakan versi terbaru dari Ubuntu.

Sumber: Gufron Rajo Kaciak: Sejarah Sistem Operasi Linux Mint: http://dosen.gufron.com/artikel/sejarah-sistem-operasi-linux-mint/5/
Tahun 2008, ketika akan merilis versi 5.0 “Elyssa”, Linux Mint mengadopsi siklus rilis Ubuntu. Dalam tahun yang sama, untuk meningkatkan kesesuaian antara 2 (dua) sistem, Linux Mint tidak lagi menggunakan Codebase sendiri. Sejak versi 6.0 “Felicia” Linux Mint tidak lagi dibangun menggunakan Codebase terdahulunya (versi 5.0 “Elyssa”) tetapi dibangun mengikuti Codebase dari versi terbaru Ubuntu. Jadi setiap kali Ubuntu merilis versi terbarunya, Codebase Ubuntu akan digunakan untuk membangun Linux Mint versi berikutnya juga. Sehingga rilis terbaru Linux Mint akan hadir sekitar 1 bulan setelah rilis Ubuntu.

Sumber: Gufron Rajo Kaciak: Sejarah Sistem Operasi Linux Mint: http://dosen.gufron.com/artikel/sejarah-sistem-operasi-linux-mint/5/
Pada tahun 2010, Linux Mint mengeluarkan versi Debian sebagai dasar Codebase-nya (LinuxMint Debian Edition (LMDE)), sehingga rilis dan paketnya tidak lagi terikat dengan Ubuntu. Walaupun demikian, versi Linux Mint dengan Codebase Ubuntu tetap tersedia. Sampai saat ini, Linux Mint sudah mencapai versi 15 “Olivia” untuk versi Ubuntu dan 201303 untuk versi Debian.

Sumber: Gufron Rajo Kaciak: Sejarah Sistem Operasi Linux Mint: http://dosen.gufron.com/artikel/sejarah-sistem-operasi-linux-mint/5/
Linux Mint tidak hanya cantik dan indah dilihat namun juga tertata rapi dan sangat user friendly (bersahabat). Kelengkapan aplikasi, mulai dari aplikasi grafis, aplikasi perkantoran, internet hingga multimedia serta tampilan yang menarik dan kemudahan pemakaian menjadikan Linux Mint menarik bagi seorang pemula yang ingin mencoba Linux. Linux Mint juga dirancang untuk dapat dipasang bersama sistem operasi lain dan dapat secara otomatis mengatur sebuah lingkungan “dual boot” atau “multi boot” (sehingga ketika komputer dihidupkan pengguna diberikan pilihan sistem operasi manakah yang akan dijalankan) selama pemasangan.

No comments:

Post a Comment